Gumoh setelah minum asi atau susu formula pada bayi sering terjadi dan merupakan hal yang normal. Gumoh dalam bahasa medis dikenal dengan nama refluks, hal ini normal bahkan hampir semua bayi yang berusia dibawah empat bulan mengalaminya. apa penyebab bayi gumoh setelah minum asi? saat bayi minum asi atau susu formula tanpa disadari udara masuk bersamaan dengan air susu yang ditelan, udara tadi bercampur dengan cairan susu yang diminum bayi.
Sistem pencernaan bayi yang baru lahir belum kuat karena otot-otot pada daerah bagian bawah kerongkongan bayi belum dapat beradaptasi untuk mengontrol apapun yang masuk melalui mulut maupun hidung. Itulah sebabnya bayi anda sering gumoh secara terus menerus terkadang disertai dengan cegukan yang disebabkan udara yang masuk tadi. Bagi ibu yang menyusui tidak perlu khawatir untuk memberikan ASI karena
bayi menangis dan gumoh dialami hampir setiap bayi yang baru lahir.
Cara mengatasi bayi sering gumoh dan cegukan
1. Usahakan lubang puting atau lubang botol susu diperbesar karena jika terlalu kecil akan membuat bayi kesulitan menghisapnya sehingga yang masuk lebih banyak udara dibandingkan ASI. tentu saja jangan juga terlalu besar dan terburu-buru karena akan menyebabkan bayi tersedak disebabkan datangnya air susu ibu yang masuk kedalam mulut bayi terlalu cepat, biarkan bayi anda menyesuaikan dan beradaptasi secara perlahan.
2. Ketika bayi bersendawa jangan dipaksakan memberikan asi atau makanan, berikan jeda agar bayi berkesempatan mengeluarkan udara yang keluar dari mulutnya.
3. Ketika memberikan makanan usahakan dalam posisi yang tegak agar makanan lebih mudah turun kebawah.
4. Jangan memberikan pakaian yang ketat pada bayi karena pakaian yang ketat dapat memberikan tekanan pada perutnya.
5. Jika bayi tetap gumoh dan cegukan posisikan badan bayi untuk tetap tegak selama 1/2 jam
6. Berikan makanan atau asi pada suasana yang tidak bising/ribut agar bayi tidak mudah terkejut yang dapat mengakibatkan bayi menjadi tersedak.
7. Jika saat tidur bayi anda sering gumoh cobalah untuk tidak memberikan bantal pada bayi
8. Berikan kehangatan pada perut bayi agar tidak mudah masuk angin.masuk angin membuat bayi mudah gumoh dan kentut.
Kebiasaan bayi gumoh atau muntah biasanya akan berhenti ketika bayi berusia enam sampai tujuh bulan atau ketika mereka mulai belajar duduk sendiri. akan tetapi ada juga sebagian kecil bayi yang tetap gumoh sampai berusia 1 tahun.
Bahaya gumoh pada bayi jika terdapat gejala sebagai berikut:
1. Saat bayi gumoh disertai dengan kesulitan untuk bernapas, anda perlu mewaspadainya karena banyak penyakit yang berhungan dengan pernapasan pada bayi misalnya penyakit Gastroesophageal Reflux(GERD).
2. Pada bayi yang berusia sekitar sebulan, penyakit lain yang berhubungan dengan gumoh dan muntah adalah stenosis pilorus yang disebabkan kondisi otot-otot perut pada bagian perut bawah bayi menebal, hal itu dapat mempersulit aliran makanan keusus kecil. tanda atau gejala yang biasa terjadi adalah bayi mengeluarkan muntah keluar yang agak jauh jaraknya.
3. Bayi mengeluarkan cairan berwarna hijau dari mulutnya, Gejala seperti ini dapat menjadi pertanda adanya penyumbatan pada usus bayi.
jika bayi anda mengalami gejalan atau tanda gumoh dan muntah seperti diatas, anda dapat menghubungi dokter untuk dilakukan diagnosa lebih lanjut.
Perbedaan gumoh dengan muntah
Gumoh biasanya disertai dengan bersendawa dan cegukan mengalir melalui mulut atau lewat hidung dengan mudah tanpa ada tekanan. sedangkan muntah keluarnya makanan atau asi karena terjadinya tekanan yang kuat dari mulut bayi.
Bagi ibu yang baru melahirkan bayi dan juga sang ayah yang ingin mengenal lebih dekat kebiasaan dan tingkah laku bayi lebih lanjut dapat membaca artikel
cara berkenalan dengan bayi.